Lagu Balon Udara

Photo by Aaron Burden on Unsplash



Di dekat rumahku, digelar pasar malam. 
Hanya beberapa waktu, tapi rasanya selamanya.
Bianglala bergerak anggun, carousel berputar riang.
Gemerlap lampu-lampu, dipenuhi canda tawa.

Kakak adik semuanya gembira.
Orangtua dan anaknya bertepuk tangan.
Di penjual gulali para pasangan muda berjanji,
untuk datang lagi esok hari.

Tapi kawan, aku hanya melihat dari pinggir.
Lampu-lampu itu? Semakin terang dari kegelapan.
Riuh rendah suasana lebih ramai dalam sepi.
Ikatan para yang datang terasa sampai ke sendirian.

Meski lebih suka balon udaraku,
kadang aku masih suka bermimpi,
bagaimana rasanya jadi salah satu di pasar malam itu?
bagaimana rasanya melepas sunyi dan mulai bernyanyi?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba puisi ruang kreasi tahun 2020.
sayangnya, tidak masuk peringkat sama sekali. semangat untuk zuzu :)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernah juga di post di line

Comments